Ilmu dan Pemahaman

iklan banner

Jumat, 09 Juni 2023

SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW dan HIKMAH YANG DAPAT DIPETIK



Sejarah peradaban Islam masa Nabi Muhammad SAW di Makkah merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah Islam. Periode ini juga dikenal sebagai periode Mekahiah atau periode pra-Hijrah, karena Nabi Muhammad SAW tinggal di kota Mekah sebelum hijrah ke Madinah. Berikut ini adalah penjelasan mengenai sejarah peradaban Islam masa Nabi Muhammad SAW di Makkah:


1. Latar Belakang: Sebelum menerima wahyu, Mekah merupakan pusat kegiatan perdagangan dan keagamaan di Semenanjung Arab. Namun, masyarakat Mekah pada masa itu cenderung hidup dalam praktik-praktik yang tidak Islami, seperti penyembahan berhala dan praktik-praktik sosial yang tidak adil. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pedagang yang dihormati di kota Mekah.


2. Penyampaian Wahyu: Pada tahun 610 M, saat Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, dia menerima wahyu pertamanya di gua Hira. Malaikat Jibril (Gabriel) datang kepadanya dan menyampaikan pesan-pesan Allah SWT. Pesan-pesan ini kemudian diturunkan dalam bentuk ayat-ayat suci yang membentuk Al-Qur'an. Wahyu-wahyu ini mendorong Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan ajaran tauhid (keesaan Allah) dan mengajak masyarakat untuk meninggalkan penyembahan berhala.


3. Penentangan dan Persecution: Ketika Nabi Muhammad SAW mulai mengajarkan ajaran Islam di Mekah, ia menghadapi penentangan dan penganiayaan dari para pemimpin Quraisy, suku utama Mekah. Mereka melihat ajaran Islam sebagai ancaman terhadap kekuasaan dan sistem sosial mereka yang telah lama berjalan. Penganut awal Islam juga menjadi sasaran penganiayaan fisik dan ekonomi.


4. Dukungan dari para Pengikut Awal: Meskipun menghadapi penindasan, Nabi Muhammad SAW memiliki sekelompok pengikut awal yang setia dan mendukungnya. Mereka termasuk keluarganya sendiri, seperti istrinya Khadijah RA, dan beberapa sahabat yang lebih awal seperti Abu Bakar RA, Umar RA, dan Ali RA. Mereka menerima dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam dan mendukung Nabi Muhammad SAW secara moral dan materi.


5. Hijrah ke Madinah: Penganiayaan terus meningkat dan pada tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya meninggalkan Mekah dan hijrah ke kota Madinah, yang pada saat itu dikenal sebagai Yathrib. Peristiwa ini dikenal sebagai Hijrah dan menjadi titik balik dalam sejarah Islam. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW juga mendirikan negara Islam pertama di Madinah dan mengorganisir masyarakat secara politik dan sosial berdasarkan ajaran-ajaran Islam.


Dengan demikian, periode peradaban Islam di Mekah pada masa Nabi Muhammad SAW mencakup penyebaran ajaran Islam yang murn.


Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari sejarah peradaban Islam masa Nabi Muhammad SAW di Makkah. Berikut ini adalah beberapa hikmah tersebut:


1. Ketabahan dan Ketaqwaan: Salah satu hikmah yang dapat dipetik adalah ketabahan dan ketaqwaan dalam menghadapi cobaan dan penganiayaan. Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya mengalami berbagai bentuk penindasan dan penganiayaan di Mekah, namun mereka tetap teguh dalam keyakinan dan taat kepada Allah SWT. Hal ini mengajarkan kepada umat Islam untuk mempertahankan keimanan dan ketaqwaan dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup.


2. Sabar dan Pengampunan: Meskipun dihadapkan dengan perlakuan yang tidak adil dan kejam, Nabi Muhammad SAW tetap menunjukkan sikap sabar dan pengampunan kepada para penentangnya. Dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun selalu berusaha memberikan contoh yang baik dan mengajak mereka kepada kebenaran. Hikmah ini mengajarkan umat Islam untuk berusaha menjaga kesabaran dan mengampuni orang-orang yang melukai atau menzalimi mereka.


3. Keteladanan dan Pengajaran: Nabi Muhammad SAW dalam masa di Mekah menjadi contoh yang hidup bagi umat Islam. Dia mengajarkan ajaran Islam melalui kata-kata dan perbuatan yang lugas dan tulus. Sikap dan perilaku beliau menjadi tuntunan bagi umat Islam dalam berperilaku, beribadah, dan berinteraksi dengan sesama manusia. Hikmah ini mengajarkan pentingnya memiliki keteladanan dalam menyebarkan dan menjalankan ajaran Islam.


4. Keberanian dan Keteguhan: Sejarah peradaban Islam di Mekah juga menunjukkan keberanian dan keteguhan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam menghadapi penindasan dan ancaman. Mereka tidak gentar dalam membela kebenaran dan menyebarkan ajaran Islam meskipun menghadapi risiko yang besar. Hikmah ini mengajarkan pentingnya memiliki keberanian dan keteguhan dalam mempertahankan kebenaran dan nilai-nilai Islam dalam situasi apa pun.


5. Harapan dan Pengharapan: Meskipun masa di Mekah penuh dengan kesulitan dan penganiayaan, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya tetap memiliki harapan dan pengharapan yang kuat kepada Allah SWT. Mereka yakin bahwa Allah akan memberikan pertolongan dan keberkahan kepada mereka di masa yang akan datang. Hikmah ini mengajarkan umat Islam untuk selalu memiliki harapan dan pengharapan kepada Allah dalam menghadapi cobaan dan tantangan dalam hidup.


Dalam keseluruhan, sejarah peradaban Islam masa Nabi Muhammad SAW di Makkah memberikan banyak hikmah yang berharga bagi umat Islam. Hikmah-hikmah tersebut mengajarkan umat Islam tentang ketabahan, ketaqwaan, kesabaran, pengampunan, keteladanan, keberanian, keteguhan, harapan, dan pengharapan kepada Allah SWT.


EmoticonEmoticon