Ilmu dan Pemahaman

iklan banner

Sabtu, 25 Maret 2023

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



Masyarakat dan Kebudayaan

Masyarakat dan kebudayaan saling terkait satu sama lain, karena kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat itu sendiri. Masyarakat sebagai kumpulan individu yang memiliki kesamaan dalam suatu wilayah atau daerah, memiliki budaya yang dibentuk oleh kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh individu-individu di dalamnya.

Kebudayaan mencakup berbagai aspek seperti bahasa, seni, musik, adat istiadat, sistem nilai, agama, teknologi, dan lain-lain. Kebudayaan juga bisa memengaruhi cara individu dalam masyarakat berinteraksi, berkomunikasi, berpakaian, dan perilaku lainnya.

Kebudayaan juga bisa menjadi cerminan dari nilai-nilai dan norma-norma yang dipegang oleh masyarakat tersebut. Dalam beberapa kasus, masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda dapat mengalami konflik atau kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi karena perbedaan budaya yang ada.

Oleh karena itu, penting untuk memahami kebudayaan dari suatu masyarakat untuk memahami cara mereka berpikir, berperilaku, dan berinteraksi satu sama lain. Dalam konteks globalisasi saat ini, pengertian dan penghormatan terhadap kebudayaan orang lain juga menjadi semakin penting untuk mempromosikan toleransi dan pengertian antarbudaya.


Definisi kebudayaan menurut beberapa ahli

Edward Burnett Tylor: "Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat".

Clifford Geertz: "Kebudayaan adalah sistem makna yang dianut bersama dan dipakai dalam perilaku sosial".

Bronislaw Malinowski: "Kebudayaan adalah sistem kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dalam rangka mempertahankan kehidupan dan reproduksi manusia sebagai spesies".

Franz Boas: "Kebudayaan adalah pola-pola dan ide-ide yang terdapat dalam pikiran dan perilaku manusia, termasuk ideologi, seni, kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi".

Leslie White: "Kebudayaan adalah sistem yang terdiri dari unsur-unsur material dan nonmaterial yang membentuk pola hidup manusia, yang dikembangkan oleh manusia sebagai suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan alamiah dan sosialnya, dan yang terus berubah dalam sejarah".

Marshall Sahlins: "Kebudayaan adalah sistem tindakan sosial dan makna yang dihasilkan oleh tindakan sosial itu sendiri, yang diperoleh dan diwariskan melalui pengajaran atau contoh, dan yang meliputi norma-norma, nilai, kepercayaan, ideologi, dan simbol-simbol".

Kesimpulannya, kebudayaan dapat diartikan sebagai sistem kompleks pengetahuan, nilai, norma, dan praktik sosial yang dibentuk dan diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu masyarakat, dan digunakan sebagai cara manusia untuk beradaptasi dan bertahan hidup dalam lingkungan alam dan sosialnya.


Berikut beberapa definisi kebudayaan menurut ahli Indonesia:


Koentjaraningrat: "Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia dalam interaksi antara manusia itu sendiri dan dengan lingkungan alaminya yang berlangsung terus-menerus".

Saparinah Sadli: "Kebudayaan adalah suatu pola pikir, pola tingkah laku, dan kepercayaan yang meliputi sistem nilai, norma, dan simbol-simbol, serta sistem pengetahuan, teknologi, dan seni, yang menjadi ciri khas suatu masyarakat".

Haryati Soebadio: "Kebudayaan adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas suatu masyarakat, seperti cara berpakaian, berbahasa, beragama, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya".

F. X. Suharyanto: "Kebudayaan adalah sistem makna yang dianut dan dipraktikkan bersama oleh sekelompok orang dalam perilaku sosial dan kehidupan sehari-hari".

Dalam konteks Indonesia, kebudayaan juga mencakup berbagai macam adat istiadat, kesenian, dan tradisi yang unik dan beragam di setiap daerah dan suku bangsa. Kebudayaan Indonesia juga terbentuk dari pengaruh-pengaruh yang berasal dari berbagai budaya yang pernah ada di Indonesia, seperti India, Tiongkok, Arab, dan Eropa, yang kemudian terasimilasi dan diadaptasi dengan budaya lokal.


Fungsi Kebudayaan

Kebudayaan memiliki berbagai fungsi yang penting dalam kehidupan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:

1. Fungsi identitas: Kebudayaan dapat digunakan sebagai penanda identitas suatu masyarakat atau kelompok sosial, seperti bahasa, adat istiadat, kesenian, dan lain-lain.

2. Fungsi integrasi sosial: Kebudayaan dapat menjadi pengikat dan penyatuan antarindividu dalam suatu masyarakat melalui norma-norma, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang diakui bersama.

3. Fungsi komunikasi: Kebudayaan dapat menjadi alat komunikasi antarindividu dalam suatu masyarakat, baik melalui bahasa, seni, maupun simbol-simbol yang dipahami bersama.

4. Fungsi adaptasi: Kebudayaan dapat membantu manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan alam dan sosialnya melalui pengetahuan, teknologi, dan sistem pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

5. Fungsi estetika: Kebudayaan dapat memberikan pengalaman estetis dan keindahan melalui kesenian, sastra, dan seni lainnya yang dihasilkan oleh manusia.

6. Fungsi religi: Kebudayaan dapat menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan spiritual manusia melalui ritual, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut oleh suatu masyarakat.

7. Fungsi ekonomi: Kebudayaan dapat menjadi sumber daya ekonomi yang penting dalam bentuk pariwisata, kerajinan tangan, dan industri kreatif lainnya yang dapat mendatangkan pemasukan bagi masyarakat.

onteks globalisasi, fungsi kebudayaan juga semakin penting untuk mempromosikan toleransi, menghormati keragaman, dan memperkuat identitas lokal dan nasional.


Dinamisasi Kebudayaan

Dinamisasi kebudayaan adalah proses perubahan dan adaptasi kebudayaan yang terjadi secara alami dalam masyarakat. Proses dinamisasi kebudayaan terjadi ketika masyarakat mengalami perubahan pada tata nilai, norma, dan kebiasaan yang dimilikinya.

Dalam era globalisasi dan modernisasi, dinamisasi kebudayaan semakin cepat terjadi karena adanya interaksi antarbudaya yang semakin intensif melalui media massa, teknologi, dan komunikasi yang semakin canggih. Hal ini mengakibatkan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai budaya lain, dan juga memengaruhi cara pandang dan perilaku masyarakat dalam menghadapi perubahan sosial dan budaya.

Adapun contoh dinamisasi kebudayaan di Indonesia antara lain:

1. Pengaruh budaya asing: Pengaruh budaya asing seperti makanan, musik, dan fashion telah merambah ke Indonesia dan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.

2. eknologi: Kemajuan teknologi telah mempengaruhi cara masyarakat dalam berinteraksi dan berkomunikasi, seperti penggunaan internet, media sosial, dan gadget.

3. Globalisasi: Globalisasi telah mempercepat dinamisasi kebudayaan di Indonesia, terutama melalui pengaruh budaya Barat dalam musik, film, dan mode.

4. Perubahan sosial: Perubahan sosial seperti urbanisasi, pendidikan, dan migrasi telah mempengaruhi tata nilai dan norma dalam masyarakat Indonesia.

Dalam menghadapi dinamisasi kebudayaan, penting bagi masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan lokal dan nasional dengan cara menghargai, mempelajari, dan melestarikannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, kebijakan budaya, dan promosi budaya lokal dan nasional baik di tingkat lokal maupun internasional.


Karakteristik Budaya

Karakteristik budaya adalah ciri-ciri yang melekat pada setiap bentuk kebudayaan. Berikut adalah beberapa karakteristik budaya:

  1. Dipelajari: Budaya dipelajari dari lingkungan sekitar, baik dari keluarga, masyarakat, maupun institusi formal seperti sekolah dan perguruan tinggi.
  2. Diterima: Kebudayaan diterima oleh masyarakat karena memiliki nilai dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Beragam: Budaya dapat bervariasi antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, dan dapat juga bervariasi di dalam satu masyarakat.
  4. Dinamis: Budaya selalu mengalami perubahan dan adaptasi sesuai dengan perubahan sosial, lingkungan, dan waktu.
  5. Bersifat normatif: Budaya memberikan panduan dan norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh masyarakat.
  6. Komunikatif: Budaya memungkinkan orang untuk berkomunikasi, saling memahami, dan berinteraksi dalam lingkungan sosial yang sama.
  7. Terintegrasi: Budaya terdiri dari sistem yang saling berhubungan satu sama lain, seperti bahasa, adat istiadat, agama, seni, dan teknologi.
  8. Menyatu dalam hidup masyarakat: Budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, dan memengaruhi cara masyarakat berpikir, bertindak, dan berinteraksi.
  9. Melestarikan kearifan lokal: Budaya juga berfungsi untuk memperkuat identitas dan kearifan lokal, serta mempertahankan tradisi dan sejarah suatu masyarakat.

Dengan memahami karakteristik budaya, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menghargai dan melestarikan budaya lokal dan nasional, serta memperkuat toleransi dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia dan dunia.


Internalisasi, Sosialisasi, Enkulturasi

Internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi adalah konsep-konsep yang berkaitan dengan pembentukan kepribadian dan pembelajaran nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Meskipun terdapat persamaan antara ketiga konsep tersebut, namun setiap konsep memiliki perbedaan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi:

  1. Internalisasi: Internalisasi adalah proses di mana individu memperoleh nilai-nilai budaya dan mengubahnya menjadi bagian dari kepribadian mereka. Internalisasi terjadi ketika individu memahami, menerima, dan mengadopsi nilai-nilai budaya yang diterima dari lingkungan mereka. Dalam proses internalisasi, individu memperkuat dan memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya.
  2. Sosialisasi: Sosialisasi adalah proses di mana individu mempelajari norma-norma sosial dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam masyarakat. Sosialisasi biasanya terjadi pada masa kecil melalui keluarga, sekolah, dan teman sebaya. Dalam proses sosialisasi, individu belajar tentang nilai-nilai budaya, norma-norma sosial, dan aturan-aturan yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.
  3. Enkulturasi: Enkulturasi adalah proses di mana individu mempelajari budaya dari lingkungan sekitar mereka. Enkulturasi melibatkan pengalaman langsung dalam budaya, seperti upacara adat, bahasa, dan kebiasaan sehari-hari. Dalam proses enkulturasi, individu memperoleh pemahaman tentang budaya dan cara hidup masyarakat di sekitar mereka.
  4. Dalam kesimpulannya, internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi memiliki perbedaan dalam fokus dan tujuan pembelajaran budaya. Internalisasi lebih berfokus pada pembentukan nilai-nilai budaya yang menjadi bagian dari kepribadian individu, sedangkan sosialisasi dan enkulturasi lebih berfokus pada pembelajaran budaya secara umum. Meskipun demikian, ketiga konsep tersebut saling berkaitan dan penting dalam pembentukan kepribadian dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat.


Hubungan Budaya dengan Syariat Islam

Budaya dan syariat Islam adalah dua hal yang terkait namun berbeda. Budaya mengacu pada tata cara hidup, adat istiadat, kepercayaan, dan praktik yang berbeda-beda antara masyarakat di berbagai tempat di dunia, sedangkan syariat Islam mengacu pada aturan-aturan dan prinsip-prinsip Islam yang ditetapkan oleh Al-Quran dan Hadis.

Namun demikian, budaya dan syariat Islam dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam beberapa kasus, budaya telah mempengaruhi cara-cara pelaksanaan syariat Islam dalam masyarakat. Sebaliknya, syariat Islam juga telah mempengaruhi dan membentuk budaya di beberapa wilayah di seluruh dunia.

Misalnya, dalam budaya Islam, hal-hal seperti adab sopan santun, kebersihan, dan kesederhanaan sangat dihargai dan dianggap penting. Ini berkaitan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam syariat Islam seperti kebersihan dan keteraturan, kesederhanaan, serta penghormatan terhadap orang lain. Begitu juga, banyak budaya di seluruh dunia telah mempengaruhi cara-cara pelaksanaan syariat Islam dalam masyarakat mereka, misalnya cara pelaksanaan pernikahan, kematian, atau cara berpakaian.

Namun demikian, harus diingat bahwa syariat Islam memiliki otoritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan budaya. Jika suatu budaya atau adat istiadat bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat Islam, maka syariat Islam harus diikuti dan dijunjung tinggi.

Dalam kesimpulannya, hubungan antara budaya dan syariat Islam adalah kompleks dan saling mempengaruhi satu sama lain. Meskipun demikian, harus diingat bahwa syariat Islam memiliki otoritas yang lebih tinggi daripada budaya, dan oleh karena itu syariat Islam harus dijunjung tinggi dan diikuti.

Kesimpulan Kebudayaan pada Masyarakat


  1. Kebudayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebudayaan memengaruhi cara masyarakat berpikir, bertindak, dan berinteraksi satu sama lain. Kebudayaan juga berfungsi sebagai pengikat dan penyatuan antarindividu dalam suatu masyarakat, serta menjadi alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Dalam konteks globalisasi, dinamisasi kebudayaan semakin cepat terjadi dan memperkuat kebutuhan untuk mempromosikan toleransi, menghormati keragaman, dan memperkuat identitas lokal dan nasional. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan lokal dan nasional dengan cara menghargai, mempelajari, dan melestarikannya.
  3. Dalam upaya melestarikan kebudayaan, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan. Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan budaya dan program-program pendidikan yang memperkuat nilai-nilai budaya lokal dan nasional. Masyarakat dapat memberikan dukungan melalui partisipasi aktif dalam melestarikan kebudayaan, seperti dengan mengikuti kegiatan seni dan budaya lokal, serta turut menjaga kelestarian bangunan bersejarah dan situs-situs budaya lainnya. Sedangkan dunia pendidikan dapat memberikan dukungan melalui pengajaran budaya di sekolah dan universitas.
  4. Dengan cara-cara tersebut, diharapkan kebudayaan dapat terus hidup dan berkembang dalam masyarakat, serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kearifan lokal dan nasional.


EmoticonEmoticon